Selasa, 16 Juni 2009

Ramuan

Ramuan Pelembut Kulit Kering

Ramuan dari minyak almon untuk membuat kulit kasar jadi lebih lembut.




















Meski sudah rajin mengoleskan body lotion, tapi tetap saja siku tangan terasa kering? Belum lagi kulit yang mengelupas, bahkan kulit daerah tersebut sering lebih hitam dari bagian kulit lainnya? Tak perlu khawatir, kejadian seperti ini umum terjadi. Masih bisa diatasinya!.

Jika dibandingkan dengan anggota bagian tubuh yang lain, kulit siku memang cenderung lebih kasar dan kering. Ini akibat seringnya bergesekan dengan benda-benda keras ketika sedang bertumpu. Jangan hentikan olesan lotion di daerah tersebut untuk tetap memberikan kelembaban di daerah tersebut.

Yang penting untuk dilakukan adalah memaksimalkan perawatan yang biasa Anda lakukan dengan tambahan ramuan minyak almon. Berikut resep dan caranya.

  1. Campurkan 3 sendok makan minyak almon dengan 3 sendok makan oatmeal. Aduk hingga menjadi pasta.
  2. Tambahkan 1 sendok makan susu segar.
  3. Oleskan rambuan tersebut dengan lembut pada seluruh bagian siku tangan Anda. Untuk hasil yang maksimal, lakukan setiap dua kali seminggu.



lUcU...

Kamis, 11 Juni 2009

konsep x banner

Konsep x-banner sosek

Dalam x – banner yang kami tampilkan, kami membuat promosi jurusan dengan memberikan deskripsi dari agribisnis itu sendiri, dan memberikan informasi akan akreditasi dari jurusan agribisnis itu.

Supaya orang – orang yang melihat x-banner kami mengetahui bahwa jurusan sosek itu telah terakreditasi A, dan merupakan jurusan yang menghasilkan sarjana – sarjana yang berkualitas.

Di dalam tampilan kami berikan juga gambar dari gedung – gedung yang dimiliki oleh jurusan sosek, termasuk gedung baru yang dimiliki sosek supaya orang – orang mengetahui gedung – gedung yang ada di sosek itu sendiri.

Untuk warna tulisan sendiri kami banyak menggunakan warna – warna terang seperti merah agar tulisan tampak lebih menarik untuk di baca dan kelihatan lebih terang.

konsep x banner

KONSEP BANNER DAN X-BANNER IKLAN SALON

Iklan yang kami buat mengambil tema salon dikarenakan kami melihat prospek bisnis yang sangat baik. Selain itu peminat terhadap salon di Bandar Lampung cukup tinggi, dikarenakan salon-salon yang tersedia memiliki fasilitas yang belum memadai sehingga kami membuat mahkota salon untuk memberikan kepuasan dan fasilitas-fasilitas yang berbeda dengan salon yang telah ada.

Warna background yang kami pilih berwarna pink, hal ini hanya untuk menarik perhatian para pembaca sehingga mereka tertarik untuk datang kesalon kami.

Foto-foto yang ada,, kami tampilkan untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang fasilitas-fasilitas yang ada disalon kami. Selain itu, kami juga menuliskan fasilitas-fasilitas yang ada disalon kami agar konsumen lebih mengetahui apa saja fasilitas yang kami sediakan.

Kami juga menuliskan alamat beserta no telp dan website mahkota salon, agar memudahkan konsumen untuk mencari lokasi mahkota salon.

Tulisan ” Harga Terjangkau”,, kami menuliskan itu agar para konsumen tidak takut untuk datang ke salon kami, karena salon kami tidak hanya untuk kalangan atas tetapi juga untuk kalangan menengah yaitu para pelajar dan mahasiswa.

banner

banner

LAN

LAN

Kamis, 04 Juni 2009

Twilight Saga: New Moon Poster Released

Summer Movie GuideMay 19 -- mark this date on your calendar, Twi-Hards. It's six days after Robert Pattinson's birthday and five days before May's new moon. And what a day it is.

Today, Summit released the first official teaser poster for New Moon, shown below in its full Edward-Bella-Jacob-triangle glory. What do you think, Team Jacob and Team Edward? Any changes of heart?

Ready for more Twilight excitement? Today we also announced our TwiCon Fan Correspondent Search.

First Official New Moon Poster

Selasa, 02 Juni 2009

Coffe prince

CoffeE Prince


Ini salah drama series yang gw suka banget
Ceritanya tentang Eun chan lebih lengakapnya Go Eun Chan seorang cewek yang harus bekerja keras untuk menghidupi ibu dan adiknya dengan menjadi seorang pengantar susu di pagi hari, delivery service pada siang hari dan memasang mata untuk boneka pada malam hari. Karena tanggung jawabnya yang begitu besar terhadap keluarga menjadikan Eun Chan seorang cewek tomboy.

Karena kejadian yang tidak sengaja ia berkenalan dengan Han Kyul seorang cowok yang baru saja balik ke korea setelah menyelesaikan kuliahnya, karena kesalahafaham Han Kyul menuduh Eun Chan berkomplot dengan pencopet untuk mencopet dompet teman wanitanya, Eun Chan tentu saja tidak menerima ini dan mendatangi hotel tempat Han Kyul menginap dan meminta ganti rugi untuk motornya yang dirusak oleh Han Kyul, melihat penampilan Eun Chan yang seperti cowok tiba2 saja dia mendapat ide untuk memperalat Eun chan untuk pura2 menjadi kekasihnya agar dia tidak setuju dengan perjodohan yang di atur oleh neneknya, (Han Kyul tidak tau kalau sebenarnya Eun Chan adalah seorang cewek karena “dadanya” sangat rata)
Akhirnya Eun Chan pun setuju untuk berpura2 menjadi kekasihnya Han Kyul karena dia sedang butuh uang,Ketika hari perjodohan itu tiba Eun Chan dengan berpakaian cowok kencan dengan Han Kyul dan cewek yang di jodohkan dengannya pun marah2 karena berpikir Han Kyul adalah seorang gay.

Di saat yang berbeda karena sering mengantarkan susu kepada seorang pelanggan yang di kemudian hari ternyata diketahui adalah sepupu Han Kyul seorang produser musik yang bernama Choi Han Seong yang sedang patah hati karena gadis yang di cintainya meninggalkannya demi pria lain, dan gadis ini juga yang diam2 selama 9 tahun ini di cintai oleh Han Kyul.
Melihat hal tersebut nenek Han Kyul akhirnya menyuruh dia mengelola sebuah kafe yang sudah bangkrut dan memberi batas waktu 3 bulan untuk membuat kafe itu bangkit kembali. Akhirnya Han Kyul pun meminta bantuan Eun Chan untuk mengelola kafe itu di Bantu dengan beberapa temannya, karena pegawai semuanya adalah “laki-laki” maka kafe itupun di beri nama ‘Coffee Prince”

Setelah berjalan beberapa saat coffee prince mulai berjalan dan hubungan Han Kyul dan Eun Chan pun semakin dekat, yang tidak di sadari oleh Han Kyul adalah bahwa dia benar2 tertarik pada Eun Chan tapi karena dia berpikir kalau Eun Chan adalah seorang cowok maka dia menahan semua perasaannya sampe dia pergi ke Psikolog karena dia mengalami pertentangan bathin diaaberpikir kalau dia mempunyai kelainan sexual karena dia menyukai laki2.Eun Chan pun ternyata diam2 menyukai Han Kyul tapi dia hanya memendamnya karena takut identitasnya ketahuan karena hanya manajer kafe yang tau dia adalah perempuan.

Han Kyul tidak tahan dengan situasi ini akhirnya menghindari Eun Chan dengan tidak datang ke kafe untuk beberapa saat tapi hal itu malah membuatnya semakin menderita karena justru dia semakin teringat pada “laki-laki” itu. Karena sudah tidak tahan lagi pada suatu malam ketika pegawai yang lain sudah pulang dia pun nekat mencium Eun chan dan dia mengatakan bahwa dia tidak peduli semuanya,karena dia tidak dapat menahan perasaannya lagi.

Keesokan harinya Eun Chan berjanji pada dirinya ia akan menceritakan identitas yang aslinya pada Han Kyul dan dia berharap Han Kyul mau mengerti dan menerima semua penjelasannya namun yang terjadi adalah Han Kyul sangat marah dan sangat kecewa karena dia merasa telah di bohongi oleh Eun Chan dan meminta Eun Chan untuk mengundurkan diri dari coffee Prince, Eun Chan yang tidak terima mencoba menjelaskan alasan di balik semua itu dengan dibantu oleh pegawai café yang lain yang ikut membujuk Han Kyul akhirnya cowok itu mau juga memaafkan Eun Chan dan mengajak dia kencan seperti umumnya orang yang berpacaran.

Walaupun memasuki episode2 akhir serial ini cukup bertele2 tapi cukup worth it untuk jadi satu alternative tontonan dan serial buatan MBC ini menjadi salah satu drama yang banyak dibicarakan di forum2 sepanjang 2007
Ditambah lagi penampilan Gong Yoo yang keren abis dan cool dan chemistry yang kuat antara dia dan Yoon Eun Hye jangan sampe nggak di koleksi

Cast
Go Eun Chan : Yoon Eun Hye
Choi Han Kyul : Gong yoo

Sehat memakai lensa kontak

Sehat Memakai Lensa Kontak
Selasa, 2 Juni 2009 | 12:57 WIB

Sebenarnya, lensa kontak lebih bermanfaat sebagai alat kosmetik daripada alat bantu melihat. Mengingat lensa diletakkan tepat di tengah mata, peluang untuk timbulnya masalah pun cukup besar.

"Yang pasti, lensa kontak akan membuat mata kering. Masalah yang paling sering timbul dari pemakaian lensa kontak adalah infeksi di kornea, karena kuman masuk ke mata melalui lensa kontak yang tak bersih," kata dr.Florence Meilani Manurung, SpM, dari Jakarta Eye Center.

Solusinya, disiplin merawat lensa kontak dan mata. "Pemakai lensa kontak harus rajin membersihkan lensa setiap akan dipakai, tak boleh terburu-buru. Di samping itu, harus sering menetesi mata dengan cairan khusus dan lepaskan lensa setiap hendak tidur," papar Florence.

Jika Anda tak siap 'repot' melakukan semua itu setiap hari, sebaiknya hindari mengenakan lensa kontak. "Jangan anggap lensa kontak sebagai pengganti mata. Pemakai lensa kontak juga harus sedia kacamata untuk dipakai saat matanya beristirahat dari lensa," tambahnya.


Sumber : Prevention Indonesia

Konser pussycat Dolls

Pussycat Dolls Sudah Lama Menanti Konser di Jakarta
Nugraha Rodiana - hotMusic



Pussycat Dolls (ist.)

Jakarta - Grup vokal asal Amerika, Pussycat Dolls telah tiba di Indonesia untuk konsernya. Mereka mengaku telah lama menanti konser di ibukota Jakarta.

Ashley Roberts, Kimberly Wyatt, Jessica Sutta, Nicole Scherzinger dan Melody Thornton telah tiba di Jakarta pada 31 Mei 2009 malam. Menurut Pussycat Dolls untuk ke Jakarta adalah sebuah penantian mereka.

"Kita menunggu beberapa tahun untuk menggelar konser di sini," ujar Nicole ditemui di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/6/2009).

Nicole mewakili teman-temannya mengaku senang bisa bertandang ke tanah air. Ia pun tak sabar untuk beraksi d konsernya, 2 Juni 2009 di Istora Senayan. Nicole pun sempat menyapa dengan bahasa Indonesia.

"Apa kabar," tuturnya seraya tersenyum.

Senin, 01 Juni 2009

Acer

Acer Aspire One D250 dan 751h Kini Dijual Di Amerika

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading ... Loading ...

new-acer-netbooks-front-img-rm-eng

Tak kenal maka tak sayang. Begitulah mungkin pepatah yang cocok dikatakan bila kita melihat Acer Aspire One D250 di atas. Kemunculan Acer Aspire One sendiri sepertinya cukup menambah pilihan kita demi memilih produk mana yang lebih menarik perhatian tentunya dengan fitur yang canggih di dalamnya.

Nah, lalu apa yang bisa kita dapatkan dari generasi Aspire One ini ?

Salah satunya adalah Acer 11.6 inchi dengan tipe WXGA Aspire 751h-1192. Ada juga Acer 10.6 inchi dengan jenis WSVGA D250-1042. Keduanya kelihatannya memang bukan barang baru keluaran Acer, tapi pihak Acer sendiri baru mengumumkan harga resmi dari kedua unit tersebut.

Kedua netbook ini sendiri memiliki spesifikasi hardisk 160Gb, RAM 2Gb, dengan 6-cell baterei, 802.11 b/g, GMA 950 integrated graphics, webcam dan sudah diinstall dengan Windows XP Service Pack 3. Keduanya Memiliki processor 1.6GHz Intel Atom N270, tapi tipe 751h agak berada di bawahnya yaitu dengan processor 1.22GHz ATOM Z520. Kedua notebook ini sendiri siap Anda bawa pulang dengan kisaran harga 298 USD atau sekitar 2,9 juta rupiah dan juga 380 USD atau sekitar 3,8 juta rupiah untuk tipe D250 dan tipe 751h. Untuk pilihan warna sendiri ada warna hitam, merah ruby,biru dan putih mutiara. Bagaimana? Anda ingin memiliki salah satu dari produk ini?

Melamin

01/06/2009 - 14:45
BPOM: Waspadai Perangkat Makan Melamin

INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat berhati-hati dalam menggunakan perangkat makan berbahan dasar melamin. Dalam kondisi tertentu, perangkat tersebut dapat melepaskan formalin yang berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

"BPOM melakukan pengujian terhadap 62 peralatan makan dari melamin dan menemukan 30 di antaranya melepaskan formalin bila digunakan untuk mewadahi makanan yang berair atau berasa asam, terlebih dalam keadaan panas," kata Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta, Senin (1/6).

Ia mengatakan, menurut hasil pengujian, kadar formalin yang lepas dari perangkat makan melamin kadarnya sangat bervariasi, dari satu bagian per juta (part per million/ppm) hingga 161 bagian per juta.

"Penggunaannya dalam jangka panjang berisiko menimbulkan gangguan ginjal dan kandung kemih, gagal ginjal, kerusakan organ tubuh, kanker, hingga kematian," jelasnya.

Menurut data BPOM, alat makan melamin yang bila digunakan untuk mewadahi makanan berair, asam atau panas melepaskan formalin antara lain gelas dengan tulisan 'VGS 4-05A Melamine Ware' dan 'Sayota Melamine Ware' pada bagian bawah, sendok makan dengan tulisan 'Made in China No.2117', sendok makan 'Melamin Ware ADS 7007', sendok makan bertulisan '8057', sendok makan 'Made in China', dan sendok makan 'Zak Design China 04287'.

Selain itu ada pula sendok nasi dengan cap 'Melamine Ware', sendok sayur bercap 'IM 508', garpu bercap 'Huafeng No.204' serta mangkuk bertulisan 'VGS 1-83', 'Mei Shing Melamine 110581', 'H.K Melamine No.889', 'ADS-W07-2', 'ADS W06-8B', 'ADS T001', 'Melamine Ware China', dan 'Melamine Ware Estella Disney Made in China not for Microwave Use'.

Ada juga piring dengan tulisan 'Huamei No.2210P', 'ADS P09-1', 'Melamine Ware T109' dan 'Mei Shing Melamine 109' serta sodet tanpa penanda.

Menurut Husniah, alat makan melamin berbahaya yang sebagian besar impor dari Cina dan sebagian kecil produk lokal tersebut sulit dikenali secara kasat mata.

"Secara fisik kita tidak bisa membedakan perangkat melamin yang melepaskan melamin dan tidak, harus melalui pengujian laboratorium," terangnya.

Demi keamanan, BPOM menyarankan masyarakat bisa meminta informasi lebih lanjut mengenai produk melamin ke Unit Layanan Pengaduan Konsumen BPOM melalui telepon ke nomor 021-426333/32199000 atau surat elektronik ke ulpk@pom.go.id dan ulpkbadanpom@yahoo.com.

BPOM sendiri, katanya, juga akan berkoordinasi dengan pejabat Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian untuk memastikan tidak ada lagi impor dan produksi perangkat makan melamin yang berisiko membahayakan kesehatan.

"Ini bukan kewenangan kita karena izin bukan kita yang keluarkan. Kita akan berkoordinasi dengan Departemen Perdagangan untuk menghentikan impor barang-barang ini dan dengan Departemen Perindustrian terkait alat yang diproduksi lokal," paparnya. [*/ana]

Facebook

Facebook Umumkan Pemenang FBFund

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading ... Loading ...

facebookSiapa sih yang bisa menolak ketenaran dari Facebook, rumah ranah online berjuta pengguna di dunia? Facebook baru-baru ini mengeluarkan 18 daftar aplikasi seperti Facebook Platform, Facebook Connect dan Facebook Connect For iPhone yang telah mendapatkan investasi yang cukup besar dari FBFund, sejenis program penggalang dana yang mengundang banyak pihak untuk berpartisipasi di dalam suatu acara yang akhirnya diselenggarakan di Palo Alto, Calif.

Menurut artikel di sebuah blog dari developer Facebook, Cat Lee, Workshop yang dinamai FBFund REV 2009 akan berjalan selama 10 minggu dimulai sejak bulan Juni dan akan berakhir pada bulan Agustus 2009 mendatang. Selain itu disebutkan juga di blog tersebut nama-nama pemenang dari game paintball yang terdapat pada Facebook.

“Sudah lama direncanakan untuk diadakan pembicaraan antara pihak FBFund Advisory Council, para pebisnis dan time Facebook Platform yang membicarakan tentang apapun mengenai awal sampai akhir mengenai kesuksesan cara marketing dan menghasilkan uang. Pada kegiatan tersebut akan dirancang khusus dengan kebersamaan dan belajar dari satu sama lain, penggalian ide-ide baru dan pengembangan model bisnis dan aplikasi. Acara ini akan diakhiri dengan semua bagian dari peserta acara akan mempersembahkan Silicon Valley Angel dan pendirian investasi baru.” kata developer Facebook tersebut pada blognya. Semoga saja dengan adanya ide-ide baru ini, nantinya kita sebagai penggemar Facebook dapat lebih menikmati fitur-fitur baru di dalamnya dan lebih banyak bersifat ke arah edukasi dibandingkan dengan kegiatan yang kurang jelas, yang hanya menghabiskan waktu.

iPhone vs BlackBerry

Teknologi
05/05/2009 - 12:32
BlackBerry Curve Lampaui iPhone

(istimewa)

INILAH.COM, Jakarta - Research In Motion menaklukan Apple dalam pertarungan di pasar smartphone. Penjualan BlackBerry Curve berhasil mengalahkan Apple iPhone untuk triwulan pertama berdasarkan perhitungan firma riset NPD Group.

Untuk setahun penuh 2008, Apple mengatakan menjual lebih banyak iPhone dibandingkan RIM, sebagai market leader sejak lama.

Namun untuk tiga bulan pertama 2009, Curve mendapat keuntungan dijual oleh banyak operator di AS. Sedangkan iPhone hanya tersedia secara eksklusif melalui operator AT&T Inc. Promosi beli satu dapat satu oleh operator Verizon Wireless juga membantu penjualan Curve.

iPhone terperosok ke nomor 2, sedangkan layar sentuh BlackBerry Storm RIM berada di posisi ketiga.

NPD tidak merilis angka penjualan, karena hanya menyediakan untuk kliennya.

Apple tidak mengatakan berapa iPhone yang terjual, namun yang dijual operator mencapai 3,8 juta iPhone selama fiskal triwulan kedua yang berakhir 28 Maret. Sedangkan RIM mengapalkan 7,8 juta BlackBerry selama fiskal triwulan keempat yang berakhir 28 Februari.

NPD memperkirakan RIM menguasai hampir 50% pasar smartphone AS di triwulan pertama, naik 15% dari triwulan IV 2008.(ito)

ViDEo cruSh

iPhone

Teknologi
18/05/2009 - 16:01
Enam Kekurangan Fatal iPhone

(istimewa)

INILAH.COM, Jakarta - Apple iPhone memang memiliki banyak kemampuan, dari selancar internet, memainkan musik hingga memutar video. Namun iPhone memiliki kekurangan fatal yang harus dibenahi pada rilis berikutnya.

Kekurangan iPhone pertama adalah harganya kelewat mahal. Dibandingkan perangkat layar sentuh dengan fitur serupa, iPhone tercatat masih yang paling mahal dibandingkan BlackBerry maupun smartphone vendor lain.

Kekurangan yang kedua dan fatal adalah tidak mendukung Flash. iPhone memiliki layar lebar dengan resolusi tinggi, serta nyaman untuk berinternet. Namun belum adanya dukungan pada teknologi Adobe Flash adalah masalah besar. Adobe dan Apple memang sedang bekerja keras agar Flash bisa berjalan di iPhone, tapi tampaknya masih perlu waktu panjang.

Baterai yang tidak bisa diganti, juga menjadi kekurangan iPhone. Padahal bagi yang sering bepergian, tidak semua punya waktu panjang untuk men-charge ulang baterainya. Meskipun punya baterai tambahan, tapi untuk membuka casing iPhone, bukan perkara yang mudah. Coba bandingkan dengan membuka baterai BlackBerry.

Komputer Apple sudah dilengkapi dengan iMovie, aplikasi kecil yang membuat editing film menjadi sangat nyaman. Apple iPod juga didukung pemutar video. Namun untuk merekam video, lebih baik membicarakan Sony saja. Karena meskipun memiliki kamera built-in 2 megapiksel namun Apple tidak memiliki kemampuan untuk merekam video di ponselnya.

Ketidakmampuan meng-copy paste teks ke aplikasi lain menjadi keluhan sejak pertama iPhone diperkenalkan. Padahal fitur sederhana itu penting untuk kegiatan nge-blog atau kirim email agar menjadi kian nyaman.

iPhone juga tidak memiliki kemampuan voice dialling. iPhone tidak memiliki kepandaian mengenali suara, sehingga tidak bisa melakukan panggilan telepon lewat suara. Padahal voice dialling merupakan salah satu fitur yang membuat BlackBerry yang memiliki keyboard plastik kecil sangat nyaman terutama saat di perjalanan.[ito]

AnEkA CaKe lEzAtT.....

bee wzzz...wwzzzzz..

bee lagi? hmmh....maaf, masalahnya serangga rajin ini memang disukai!
bee cookies :
winnie the pooh n bee :
cupcakes pooh n bee :D

Labels: , ,

posted by peni respati.

eKonOMi

JAKARTA - Bangsa Indonesia disarankan tidak perlu takut terhadap paham neoliberalisme (neolib), mengingat Indonesia sudah memiliki pondasi ekonomi Pancasila yang sudah teruji.

Selain itu, pro kontra ekonomi neolib dan kerakyatan dinilai sudah usang. Karena dalam teori ekonomi positif tidak dikenal ekonomi kerakyatan dan neolib. Saat ini yang perlu diperhatikan bagaimana memecahkan persoalan bagi rakyat miskin.

"Saat ini persoalan bukan lagi neolib atau bukan, tapi bagaimana kesulitan masyarakat miskin bisa diatasi dengan memberikan akses kredit dan pemasaran yang luas, ketimbang bicara neolib," tandas Staf Ahli Menteri Keuangan Chatib Basri kepada wartawan, seusai diskusi antara Neolib dan Ekonomi Kerakyatan, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/5/2009).

Di sisi lain, dia pun kembali mempertanyakan keberadaan Kwik Kian Gie yang juga bagian dari neoliberalisme bila menuding Boediono sebagai biang neolib. Pasalnya, mantan kepala Bappenas tersebut punya andil dengan menandatangani 100 butir perjanjian Leter of Intent (LoI) perpanjangan masa kerja IMF di Indonesia saat menjabat sebagai menko perekonomian.

"Saya tidak bilang beliau neolib, hanya saja isu tersebut tidak relevan. Karena di setiap konteks policy selalu terjadi seperti demikian," tegasnya.

Kendatipun demikian, Chatib tetap respek terhadap sosok Kwik yang selalu konsisten membela rakyat. Namun dirinya tetap menilai polemik neoliberalisme dan kerakyatan saat ini sudah tidak lagi relevan.

Sebelumnya, Kwik Kian Gie menantang cawapres Boediono tentang ekonomi kerakyatan dengan paham ekonomi neoliberalisme yang dibawa Boediono. (ade)

Minggu, 05 April 2009

MoViE

TWILIGHT

Twilight meruapakan kisah romantis modern antara seorang gadis dan vampire

Bella Swan (Kristen Stewart) berbeda dengan gadis lainnya, tidak pernah bergaul dengan teman sekolahnya di SMA Phoenix. Saat ibunya menikah lagi dan mengirim Bella untuk tinggal bersama Ayahnya di kota kecil Forks, Washington, ia tidak berharap banyak perubahan dalam dirinya. Ketika ia bertemu dengan Edward Cullen (Robert Pattison) yang misterius dan tampan, Edward bukanlah pria yangbiasa ia temui. Edward adalah vampire namun ia tidak memiliki taring dan ia beserta keluarganya memilih untuk tidak mengisap darah manusia

Mereka berdua menjadi sepasang kekasih. Bagi Edward – Bella adalah gadia yang ia tunggu selama 90 tahun – sebagai belahan jiwanya. Namun semakin dekat hubungan mereka – semakin berat usaha Edward untuk mengontrol dirinya. Apa yang akan dilakukan oleh Edward dan Bella saat sekelompok vampir baru lainnya - James (Cam Gigandet), Laurent (Edi Gathegi) dan Victoria (Rachelle Lafevre) – hadir dan mengancam hidup mereka?

Minggu, 22 Maret 2009

iCe CrEAm

Mau Sehat? Jangan Lupa Makan Ice Cream

Kamis, 21 Agustus 2008 16:13
KapanLagi.com - Ice cream rasa apa yang paling Anda suka? Vanilla, cokelat, strawberry, durian, nanas, pisang atau mixed?

Ice cream, dari namanya saja terbayang sejuta kelezatannya. Setiap anak pasti suka nikmatnya ice cream. Bahkan anak-anak merengek dengan sekuat tenaga saat ingin dibelikan ice cream. Namun banyak juga orang tua yang melarang anaknya makan ice cream hanya karena sedang flu atau takut anaknya terlalu gemuk.

Anda berpikir ice cream membuat flu Anda semakin parah? Atau Anda menghindari ice cream karena takut gemuk? Wah, kalau begitu Anda rugi sekali. Baca artikel ini sampai habis, karena ice cream sangat baik untuk kesehatan Anda

Asal Ice Cream

Ice cream dikenal sejak zaman Romawi, yaitu pada 400 tahun Sebelum Masehi. Produksi ice cream secara komersial mulai dilakukan pada abad ke-18, menyusul ditemukannya mesin freezer pada tahun 1846. Pabrik ice cream pertama dibangun di Baltimore, Amerika Serikat, pada tahun 1851.

Ice cream dapat dikatakan sebagai jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi ice cream dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.

Menurut Standar Nasional Indonesia, ice cream adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung ice cream atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Di pasaran, ice cream digolongkan atas kategori economy, good average dan deluxe.

Perbedaan utama dari ketiga jenis ice cream tersebut terletak pada kandungan lemak susunya. Saat ini di pasaran juga dikenal ice cream rendah lemak, yaitu ice cream yang direduksi kandungan lemaknya per takaran saji. Reduksi yang dilakukan umumnya sebesar 25 hingga 50% dari jumlah normal. Jadi, kandungan lemak dalam ice cream rendah lemak hanya sekitar 2-6%.

Manfaat Ice Cream

1. Kandungan kalsium pada ice cream bermanfaat untuk menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta hipertensi.

2. Bergizi tinggi dan tidak membuat gemuk
Ice cream memang mengandung lemak, terutama lemak jenuh. Hal itu menyebabkan banyak orang menghindari ice cream karena takut gemuk. Padahal, kontribusi energi ice cream per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10% dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15% dari total kebutuhan lemak per hari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika ice cream dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.

3. Tak Menyebabkan Pilek
Ice cream bukan penyebab batuk pilek. Sebab, ketika masuk ke mulut, ice cream dengan segera akan meleleh. Pelelehan ice cream dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat ice cream masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.

4. Antitumor dan HIV
25%-30% kandungan ice cream adalah susu. Susu tersusun dari Laktoferin, yang memiliki peran sebagai zat pertahanan tubuh non-spesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas Antiviral, terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.

Manis, lezat, bergizi tinggi pula. Apakah Anda masih ragu untuk makan ice cream? Jangan lupa sajikan ice cream sebagai kudapan sehat Anda. (kpl/bsb/bee)

GLOBAL WARMING

Pemanasan global

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Temperatur rata-rata global 1850 sampai 2006 relatif terhadap 1961–1990
Anomali temperatur permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada temperatur rata-rata dari 1940 sampai 1980

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Penyebab pemanasan global

[sunting] Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

[sunting] Efek umpan balik

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.[5]

[sunting] Variasi Matahari

Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.[6] Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,[7] yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.[8][9]

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.[10] Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh.[11] Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.[12][13] Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.[14]

[sunting] Peternakan (konsumsi daging)

Dalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. Sejak Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Tidak main-main, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi itu tertinggi sejak 650.000 tahun terakhir! IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global.

Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi dan berubahnya sistem iklim di bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim atau disebut International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, pembangkit tenaga listrik, serta pembabatan hutan.

Tetapi, menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia!

Sektor peternakan telah menyumbang 9 persen karbon dioksida, 37 persen gas metana (mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20 tahun, dan 23 kali dalam jangka 100 tahun), serta 65 persen dinitrogen oksida (mempunyai efek pemanasan 296 kali lebih lebih kuat dari CO2). Peternakan juga menimbulkan 64 persen amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan asam.

Peternakan juga telah menjadi penyebab utama dari kerusakan tanah dan polusi air. Saat ini peternakan menggunakan 30 persen dari permukaan tanah di Bumi, dan bahkan lebih banyak lahan serta air yang digunakan untuk menanam makanan ternak. Menurut laporan Bapak Steinfeld, pengarang senior dari Organisasi Pangan dan Pertanian, Dampak Buruk yang Lama dari Peternakan - Isu dan Pilihan Lingkungan (Livestock's Long Shadow-Environmental Issues and Options), peternakan adalah "penggerak utama dari penebangan hutan .... kira-kira 70 persen dari bekas hutan di Amazon telah dialih-fungsikan menjadi ladang ternak. Selain itu, ladang pakan ternak telah menurunkan mutu tanah. Kira-kira 20 persen dari padang rumput turun mutunya karena pemeliharaan ternak yang berlebihan, pemadatan, dan erosi. Peternakan juga bertanggung jawab atas konsumsi dan polusi air yang sangat banyak. Di Amerika Serikat sendiri, trilyunan galon air irigasi digunakan untuk menanam pakan ternak setiap tahunnya. Sekitar 85 persen dari sumber air bersih di Amerika Serikat digunakan untuk itu. Ternak juga menimbulkan limbah biologi berlebihan bagi ekosistem.

Konsumsi air untuk menghasilkan satu kilo makanan dalam pertanian pakan ternak di Amerika Serikat

1 kg daging Air (liter)
Daging sapi 1.000.000
Babi 3.260
Ayam 12.665
Kedelai 2.000
Beras 1.912
Kentang 500
Gandum 200
Slada 180


Selain kerusakan terhadap lingkungan dan ekosistem, tidak sulit untuk menghitung bahwa industri ternak sama sekali tidak hemat energi. Industri ternak memerlukan energi yang berlimpah untuk mengubah ternak menjadi daging di atas meja makan orang. Untuk memproduksi satu kilogram daging, telah menghasilkan emisi karbon dioksida sebanyak 36,4 kilo. Sedangkan untuk memproduksi satu kalori protein, kita hanya memerlukan dua kalori bahan bakar fosil untuk menghasilkan kacang kedelai, tiga kalori untuk jagung dan gandum; akan tetapi memerlukan 54 kalori energi minyak tanah untuk protein daging sapi!

Itu berarti kita telah memboroskan bahan bakar fosil 27 kali lebih banyak hanya untuk membuat sebuah hamburger daripada konsumsi yang diperlukan untuk membuat hamburger dari kacang kedelai!

Dengan menggabungkan biaya energi, konsumsi air, penggunaan lahan, polusi lingkungan, kerusakan ekosistem, tidaklah mengherankan jika satu orang berdiet daging dapat memberi makan 15 orang berdiet tumbuh-tumbuhan atau lebih.


Marilah sekarang kita membahas apa saja yang menjadi sumber gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Anda mungkin penasaran bagian mana dari sektor peternakan yang menyumbang emisi gas rumah kaca. Berikut garis besarnya menurut FAO:

1. Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak

a. Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk menyumbang 41 juta ton CO2 setiap tahunnya

b. Penggunaan bahan bakar fosil di peternakan menyumbang 90 juta ton CO2 per tahunnya (misal diesel atau LPG)

c. Alih fungsi lahan yang digunakan untuk peternakan menyumbang 2,4 milyar ton CO2 per tahunnya, termasuk di sini lahan yang diubah untuk merumput ternak, lahan yang diubah untuk menanam kacang kedelai sebagai makanan ternak, atau pembukaan hutan untuk lahan peternakan

d. Karbon yang terlepas dari pengolahan tanah pertanian untuk pakan ternak (misal jagung, gandum, atau kacang kedelai) dapat mencapai 28 juta CO2 per tahunnya. Perlu Anda ketahui, setidaknya 80% panen kacang kedelai dan 50% panen jagung di dunia digunakan sebagai makanan ternak.7

e. Karbon yang terlepas dari padang rumput karena terkikis menjadi gurun menyumbang 100 juta ton CO2 per tahunnya 2. Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan

a. Metana yang dilepaskan dalam proses pencernaan hewan dapat mencapai 86 juta ton per tahunnya.

b. Metana yang terlepas dari pupuk kotoran hewan dapat mencapai 18 juta ton per tahunnya.

3. Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen

a. Emisi CO2 dari pengolahan daging dapat mencapai puluhan juta ton per tahun.

b. Emisi CO2 dari pengangkutan produk hewan ternak dapat mencapai lebih dari 0,8 juta ton per tahun.


Dari uraian di atas, Anda bisa melihat besaran sumbangan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari tiap komponen sektor peternakan. Di Australia, emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan lebih besar dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Dalam kurun waktu 20 tahun, sektor peternakan Australia menyumbang 3 juta ton metana setiap tahun (setara dengan 216 juta ton CO2), sedangkan sektor pembangkit listrik tenaga batu bara menyumbang 180 juta ton CO2 per tahunnya.

Tahun lalu, penyelidik dari Departemen Sains Geofisika (Department of Geophysical Sciences) Universitas Chicago, Gidon Eshel dan Pamela Martin, juga menyingkap hubungan antara produksi makanan dan masalah lingkungan. Mereka mengukur jumlah gas rumah kaca yang disebabkan oleh daging merah, ikan, unggas, susu, dan telur, serta membandingkan jumlah tersebut dengan seorang yang berdiet vegan. Mereka menemukan bahwa jika diet standar Amerika beralih ke diet tumbuh-tumbuhan, maka akan dapat mencegah satu setengah ton emisi gas rumah kaca ektra per orang per tahun. Kontrasnya, beralih dari sebuah sedan standar seperti Toyota Camry ke sebuah Toyota Prius hibrida menghemat kurang lebih satu ton emisi CO2.

[sunting] Mengukur pemanasan global

Hasil pengukuran konsentrasi CO2 di Mauna Loa

Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai. Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.

Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya. Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.

Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktifitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.

IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. karbon dioksida akan tetap berada di atmosfer selama seratus tahun atau lebih sebelum alam mampu menyerapnya kembali. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan resiko populasi yang sangat besar.

[sunting] Model iklim

Prakiraan peningkatan temperature terhadap beberapa skenario kestabilan (pita berwarna) berdasarkan Laporan Pandangan IPCC ke Empat. Garis hitam menunjukkan prakiraan terbaik; garis merah dan biru menunjukkan batas-batas kemungkinan yang dapat terjadi.
Perhitungan pemanasan global pada tahun 2001 dari beberapa model iklim berdasarkan scenario SRES A2, yang mengasumsikan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi emisi.
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Model iklim global

Para ilmuan telah mempelajari pemanasan global berdasarkan model-model computer berdasarkan prinsip-prinsip dasar dinamikan fluida, transfer radiasi, dan proses-proses lainya, dengan beberapa penyederhanaan disebabkan keterbatasan kemampuan komputer. Model-model ini memprediksikan bahwa penambahan gas-gas rumah kaca berefek pada iklim yang lebih hangat.[15] Walaupun digunakan asumsi-asumsi yang sama terhadap konsentrasi gas rumah kaca di masa depan, sensitivitas iklimnya masih akan berada pada suatu rentang tertentu.

Dengan memasukkan unsur-unsur ketidakpastian terhadap konsentrasi gas rumah kaca dan pemodelan iklim, IPCC memperkirakan pemanasan sekitar 1.1 °C hingga 6.4 °C (2.0 °F hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Model-model iklim juga digunakan untuk menyelidiki penyebab-penyebab perubahan iklim yang terjadi saat ini dengan membandingkan perubahan yang teramati dengan hasil prediksi model terhadap berbagai penyebab, baik alami maupun aktivitas manusia.

Model iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup baik dengan perubahan temperature global hasil pengamatan selama seratus tahun terakhir, tetapi tidak mensimulasi semua aspek dari iklim.[16] Model-model ini tidak secara pasti menyatakan bahwa pemanasan yang terjadi antara tahun 1910 hingga 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia; akan tetapi; mereka menunjukkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 didominasi oleh emisi gas-gas yang dihasilkan manusia.

Sebagian besar model-model iklim, ketika menghitung iklim di masa depan, dilakukan berdasarkan skenario-skenario gas rumah kaca, biasanya dari Laporan Khusus terhadap Skenario Emisi (Special Report on Emissions Scenarios / SRES) IPCC. Yang jarang dilakukan, model menghitung dengan menambahkan simulasi terhadap siklus karbon; yang biasanya menghasilkan umpan balik yang positif, walaupun responnya masih belum pasti (untuk skenario A2 SRES, respon bervariasi antara penambahan 20 dan 200 ppm CO2). Beberapa studi-studi juga menunjukkan beberapa umpan balik positif.[17][18][19]

Pengaruh awan juga merupakan salah satu sumber yang menimbulkan ketidakpastian terhadap model-model yang dihasilkan saat ini, walaupun sekarang telah ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini. [20] Saat ini juga terjadi diskusi-diskusi yang masih berlanjut mengenai apakah model-model iklim mengesampingkan efek-efek umpan balik dan tak langsung dari variasi Matahari.

[sunting] Dampak pemanasan global

Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

[sunting] Iklim Mulai Tidak Stabil

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)[21]. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

[sunting] Peningkatan Permukaan Laut

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.

[sunting] Suhu Global Cenderung Meningkat

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

[sunting] Gangguan Ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

[sunting] Dampak Sosial Dan Politik

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climat change)yang bis berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)

Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

[sunting] Perdebatan tentang pemanasan global

Tidak semua ilmuwan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.

Para ilmuwan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.

Kurangnya pemanasan pada pertengahan abad disebabkan oleh besarnya polusi udara yang menyebarkan partikulat-partikulat, terutama sulfat, ke atmosfer. Partikulat ini, juga dikenal sebagai aerosol, memantulkan sebagian sinar matahari kembali ke angkasa luar. Pemanasan berkelanjutan akhirnya mengatasi efek ini, sebagian lagi karena adanya kontrol terhadap polusi yang menyebabkan udara menjadi lebih bersih.

Keadaan pemanasan global sejak 1900 yang ternyata tidak seperti yang diprediksi disebabkan penyerapan panas secara besar oleh lautan. Para ilmuan telah lama memprediksi hal ini tetapi tidak memiliki cukup data untuk membuktikannya. Pada tahun 2000, U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memberikan hasil analisa baru tentang temperatur air yang diukur oleh para pengamat di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir. Hasil pengukuran tersebut memperlihatkan adanya kecenderungan pemanasan: temperatur laut dunia pada tahun 1998 lebih tinggi 0,2 derajat Celsius (0,3 derajat Fahrenheit) daripada temperatur rata-rata 50 tahun terakhir, ada sedikit perubahan tetapi cukup berarti.[21]

Pertanyaan ketiga masih membingungkan. Satelit mendeteksi lebih sedikit pemanasan di troposfer dibandingkan prediksi model. Menurut beberapa kritikus, pembacaan atmosfer tersebut benar, sedangkan pengukuran atmosfer dari permukaan Bumi tidak dapat dipercaya. Pada bulan Januari 2000, sebuah panel yang ditunjuk oleh National Academy of Sciences untuk membahas masalah ini mengakui bahwa pemanasan permukaan Bumi tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, pengukuran troposfer yang lebih rendah dari prediksi model tidak dapat dijelaskan secara jelas.

[sunting] Pengendalian pemanasan global

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.

Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

[sunting] Menghilangkan karbon

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.

Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali.

[sunting] Persetujuan internasional

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Protokol Kyoto

Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.

Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, George W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk pengurangan karbon dioksida tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia juga menyangkal dengan menyatakan bahwa negara-negara berkembang tidak dibebani dengan persyaratan pengurangan karbon dioksida ini. Kyoto Protokol tidak berpengaruh apa-apa bila negara-negara industri yang bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca pada tahun 1990 tidak meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi ketika tahun 2004, Presiden Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian ini, memberikan jalan untuk berlakunya perjanjian ini mulai 16 Februari 2005.

Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian ini dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan diperlukan nanti, terutama karena negara-negara berkembang yang dikecualikan dari perjanjian ini akan menghasilkan separuh dari emisi gas rumah kaca pada 2035. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini mengklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat menjapai 300 milyar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang diperlukan hanya sebesar 88 milyar dollar AS dan dapat lebih kurang lagi serta dikembalikan dalam bentuk penghematan uang setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses industri yang lebih effisien.

Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh, Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbon dioksida.

Setelah tahun 1997, para perwakilan dari penandatangan Protokol Kyoto bertemu secara reguler untuk menegoisasikan isu-isu yang belum terselesaikan seperti peraturan, metode dan pinalti yang wajib diterapkan pada setiap negara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca. Para negoisator merancang sistem di mana suatu negara yang memiliki program pembersihan yang sukses dapat mengambil keuntungan dengan menjual hak polusi yang tidak digunakan ke negara lain. Sistem ini disebut perdagangan karbon. Sebagai contoh, negara yang sulit meningkatkan lagi hasilnya, seperti Belanda, dapat membeli kredit polusi di pasar, yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih rendah. Rusia, merupakan negara yang memperoleh keuntungan bila sistem ini diterapkan. Pada tahun 1990, ekonomi Rusia sangat payah dan emisi gas rumah kacanya sangat tinggi. Karena kemudian Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari 5 persen di bawah tingkat 1990, ia berada dalam posisi untuk menjual kredit emisi ke negara-negara industri lainnya, terutama mereka yang ada di Uni Eropa.

Twilight Saga New Moon

ViDeO